Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana meninjau Langsung Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)

Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana didampingi Kadisdikpora Kabupaten Karawang lakukan monitoring pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di Kabupaten Karawang dengan mengunjungi SMAN 5 Karawang. Rabu (19/7).

Monitoring tersebut berkenaan dengan penerimaan siswa-siswi baru dan Instruksi dari Mendikbud. Dalam instruksi Mendikbud tersebut, bahwa masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) atau dikenal dengan masa orientasi siswa (MOS) di ubah dengan pola yang lebih baik. “Memang masih ada, cuma polanya telah dirubah dan tidak lagi bersifat merendahkan harkat martabat manusia, dalam hal ini para siswa-siswi yang baru masuk sekolah,” jelasnya.

Menurut  Bupati, istilah MOS kini sudah diganti menjadi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Untuk itu Beliau meminta kepada pihak sekolah, agar mengawasi proses MPLS tersebut, sehingga kegiatan yang mengarah pada perlakuan tidak wajar tidak terjadi. “Banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan dilingkungan sekolah yang manusiawi,” tuturnya.

Selama ini, kata Bupati, yang kerap dilakukan dalam kegiatan MPLS, para siswa disuruh mencari hal-hal yang tidak masuk akal dan tidak ada konteksnya dengan pendidikan. Sekarang, ditegaskan, bahwa pola tersebut di ubah pada penekanan, di mana siswa-siswi akan dituntun untuk terlibat aktif dalam proses pendidikan. Mereka akan memperhatikan di sisi-sisi moralitas siswa, kemampuan individual, dan semangat kebersamaan di dalam pendidikan.

Langkah tersebut, terang Bupati, bukan berarti tidak menghargai senioritas, tapi kekeluargaan yang perlu digalakkan dalam pendidikan, dengan memperhatikan aspek manusiawi. “Sekarang ini bukan zamannya lagi berbicara masalah senioritas-junioritas, tapi tunjukan kemampuan,” ucapnya.

Kemudian Bupati mengungkapkan, bahwa Kemendikbud telah membuat terobosan baru, yaitu dengan ‘Gerakan Moral’. Bupati mengajak semua pihak agar mendukung pendidikan, karena dunia pendidikan ini adalah milik bersama seluruh komponen bangsa. Sehingga, dengan banyak gerakan moral, diharapkan akan tumbuh generasi penerus bangsa yang berkualitas. “Gerakan moral ini baru di mulai tahun ini. Saya pikir banyak kekurangan dan belum maksimal, yang perlu dibenahi ke depan,” ucapnya. (@opa)