Enam wilayah di Kabupaten Karawang berpotensi terjadi pergerakan tanah. Hal ini berdasarkan prakiraan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)

KARAWANG,- Enam wilayah di Kabupaten Karawang berpotensi terjadi pergerakan tanah. Hal ini berdasarkan prakiraan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang Supriatna mengatakan, enam wilayah yang berpotensi terjadi gerakan tanah yakni Kecamatan Pangkalan, Tegalwaru, Telukjambe Barat, Telukjambe Timur, Ciampel dan Cikampek.
"Rata-rata tanah di daerah tersebut berupa aluvial dan cenderung berbentuk lereng," ujar Supriatna, Selasa (3/7/2018).
Ia menyebut, pergerakan tanah tersebut bisa terjadi lantaran tanah aluvial pada musim penghujan rapat dan pada kemarau renggang dan kemudian terjadi luncuran lantaran daerah tersebut merupakan lereng terjal.
"Pergerakan tanah ini bisa saja terjadi pada musim kemarau," imbuhnya.
Pergerakan tanah tersebut, lanjutnya, sempat terjadi di Kecamatan Ciampel. Meskipun pihak pengelola tanah telah membuat selokan di lereng terjal di wilayah tersebut, pergerakan tanah tetap terjadi.
"Ternyata selokan tersebut tidak dapat mengalirkan air, sehingga membuat lembab tanah di sekitarnya. Akibatnya, terjadi pergerakan tanah yang menyebabkan longsor," katanya.
Supriatna mengatakan, meskipun tak berdampak kepada manusia karena letaknya di lereng hutan atau gunung, masyarakat tetap harus waspada. "Kondisi lereng harus tetap dijaga agar tidak rusak dan menyebabkan pergerakan tanah," tambahnya.
Sementara berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dalam tiga bulan ke depan aman dari bencana kekeringan dan banjir.
"Hanya saja ada cuaca ekstrem yang tidak bisa dihindari, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, di mana hujan terjadi dari pukul 22.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Hujan ini merata di seluruh Jawa Barat," tandasnya.
Dalam tiga bulan ke depan, tandasnya, Karawang akan memasuki musim kemarau. Namun bencana kekeringan diperkirakan tak terjadi di Karawang.
"Bukan berarti potensi kekeringan tidak ada, tetapi tidak sampai kekeringan panjang. Daerah-daerah tersebut terletak di Karawang selatan, seperti Tegalwaru dan Pangkalan," tandasnya.
Meski diperkirakan aman, kata Supriatna, antisipasi bencana baik banjir maupun kekeringan tetap dilakukan. Oleh karenanya, ia berharap masyarakat berpartisipasi dalam pencegahan bencana. "Jika terjadi, logistik juga siap," tutupnya.(diskominfo)