Plt. Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana, saat mendampingi Kunjungan Menteri Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal Marwan Jafar di Karawang

Di tengah kunjungannya ke Karawang, Jawa Barat, dalam rangka meninjau Desa Binaan Universitas Gajah Mada, Menteri Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal Marwan Jafar menerima aduan dari sejumlah warga setempat. Warga mengadu hendak diusir karena tinggal di tanah milik oleh PT Kereta Api Indonesia.
Kedatangan Marwan ke Dusun Krajaan Satu, Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat, Rabu (21/1/2015), siang, disambut jajaran Muspida Kabupaten Karawang serta masyarakat. Beberapa dari mereka terlihat menitikkan air mata kala Marwan mengajak mereka berdialog di aula desa.
"Saya dapat laporan, kalau warga Desa ini yang bermukim diatas lahan milik PT.KAI akan digusur, ya? Sudah berapa tahun bapak-ibu tinggal di sini?" tanya Marwan kepada warga.
Salah seorang warga, Hadi Kusnadi mengatakan, warga sudah menempati dusun itu selama 10 hingga 25 tahun. Namun, sejak beberapa waktu lalu, PT KAI meminta agar warga di sana untuk meninggalkan tempat itu.
"Mohon Pak Menteri, kalau bisa kami ingin tinggal di sini. Banyak warga yang bahkan sudah berketurunan di sini. Kalau memang harus nyicil kami siap," kata Hadi.
Marwan mengatakan akan segera berkomunikasi dengan PT. KAI untuk mencari solusi terbaik dalam masalah ini. Menurut dia, meskipun tanah yang ditinggali warga adalah tanah milik negara, pemerintah tidak dapat sewenang-wenang terhadap mereka. "Jika ada pihak-pihak yang melakukan penggusuran dengan cara tidak manusiawi harus dihentikan," katanya.
Sementara itu Plt.Bupati Karawang dr.Cellica Nurrachadiana saat diminta tanggapannya mengenai permasalahan yang di hadapi oleh warga Desa Gintungkerta tersebut mengatakan, ”Sebagai Kepala Daerah tentunya Saya sangat tidak menginginkan masyarakat Karawang Khususnya warga Desa Gintungkerta ini berada dalam kesusahan atau permasalahan mengenai status tempat tinggal mereka, oleh karena itu pastinya Pemerintah Daerah akan berupaya mencari solusi yang terbaik akan hal ini, langkah selanjutnya Saya sependapat dengan apa yang dikatakan Pak Menteri untuk mengadakan komunikasi dengan PT.KAI agar  warga Gintungkerta mendapat solusi yang terbaik dari rencana penggusuran yang akan dilakukan oleh pihak PT.KAI”, ujarnya. (@opa)