Plt. Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana, saat memberikan sambutan pada kegiatan Peresmian Mesjid Baiturahman serta Karawang Bershalawat di Kelurahan Tanjung Mekar

Karawang Bersholawat acara ini diberi tajuk oleh Shohibul Hajat, dengan mendatangkan Habib Luthfi bin Ali bin Yahya, dalam Tausiahnya Habib Luthfi mengharapkan seluruh Warga Negara Indonesia berani membela serta mencintai tanah air tanpa basa-basi. "Bangsa Indonesia cukup kaya dalam segala hal, khususnya kekayaan alamnya, karena itu seluruh Warga Negara Indonesia perlu mencintai dan bangga terhadap tanah airnya. Kalau kebanggaan hilang, maka mereka akan malu membela bangsa ini," Imbuhnya saat memberikan tausiyah di Masjid Baiturrohman,Kel Tanjung mekar Karawang Barat, Sabtu (28/3) malam. Habib Luthfi mengatakan kita harus bangga menjadi Warga Negara Indonesia, termasuk umat Islam, wajib menumbuh kembangkan rasa Nasionalisme. Tunjukan jatidiri kalian, masa depan bangsa ada pada pundak kalian para umat.
Dalam Sambutannya Plt. Bupati menyampaikan “pertama-tama saya mengucapkan selamat datang kepada Al Habib Luthfi di Kabupaten Karawang, terima kasih telah menyempatkan memberikan ilmu atau tausiah bagi umat yang ada di Kabupaten Karawang, kemudian kepada Al Habib juga saya mohon do'a restu dan juga kepada audience, saya ucapkan izinkan kami Pemkab untuk terus bisa bangun Karawang selama ini memang belum optimal karena semua itu bisa dilakukan secara bertahap, maka dari itu, tidak bosan-bosan di seluruh audience yang saya hadiri agar “hayu Babarengan bangun Karawang”, mengenai peresmian mesjid ini, agar penggunaanya bisa terus menjadi khasanah tolabul ilmi, ramai tidak hanya pada perayaan seremony hari besar, namun saat salat lima waktu berjamaah pun bisa rempeg, itu menjadi suatu tantangan bagi pengurus untuk bisa memakmurkan mesjid megah ini”ujarnya
Sementara itu, Ketua Panitia Peresmian Masjid Jami Baiturohman, Ali Mukadas mengatakan bahwa peresmian mesjid itu bagian dari upaya membangun gerakan kembali ke mesjid. Gerakan kembali ke mesjid dapat dimaknai sebagai upaya meningkatkan ekonomi masyarakat. Artinya, ada kegiatan pemberdayan ekonomi berbasis mesjid. Dengan begitu, gerakan tersebut bukan sekedar mendatangi mesjid. Ia menyatakan, gerakan kembali ke mesjid perlu dimaknai secara luas dalam keterkaitan membina kehidupan sebagai prbadi, keluarga dan umat beragama. ( IKI )