Plt. Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana, saat menyerahkan secara simbolis Uang Kadeudeuh bagi PNS Purna Bhakti pada Apel Hari Kesadaran Nasional Tingkat Kabupaten Karawang bulan Januari 2015

Plt.Bupati Karawang dr.Cellica Nurachadiana memimpin pelaksanaan Apel Hari Kesadara Nasional Tingkat Kabupaten Karawang, Senin (19/1). Kegiatan apel rutin yang diselenggarakan setiap bulan tersebut turut dilaksanakan secara serentak diseluruh Kantor, Dinas/Instansi hingga ke tingkat Kecamatan dan Kelurahan.
Dalam sambutannya dr. Cellica menyampaikan pergantian tahun baru beberapa hari yang lalu, marilah kita jadikan sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas pengabdian kita, baik sebagai Aparatur Pemerintah, maupun sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat, juga kita wajib meningkatkan disiplin dan prestasi kerja, karena peningkatan disiplin dan prestasi kerja merupakan tuntutan yang tidak boleh diabaikan oleh setiap Abdi Negara dan Abdi Masyarakat. Hal ini sangat penting, mengingat penegakkan disiplin di lingkungan aparatur pemerintah, tidak hanya besar pengaruhnya bagi kelancaran penyelenggaraan roda pemerintahan dan pembangunan, akan tetapi justru bermanfaat bagi setiap pribadi Pegawai Negeri itu sendiri, sebab setiap orang yang mampu mengontrol dirinya berarti : memiliki disiplin pribadi yang kuat, serta dapat dipastikan menjadi manusia terhormat dan selalu berhasil dalam hidupnya” ungkapnya.
Lanjutnya, “oleh karena itu, saya berharap, rutinnya kita memperingati dan mengikuti Hari Kesadaran Nasional setiap bulan harus mampu memperbaharui dan memperkuat kesadaran dan semangat kita sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil dalam menjalankan tugas dan kewajiban sehari-hari. Sebuah tugas dan kewajiban yang sejatinya bukan hanya sekedar tentang bagaimana kita memperoleh penghasilan setiap bulannya. tetapi, tentang sebuah tugas dan kewajiban yang didalamnya terkandung tanggung jawab moral terhadap masyarakat, karena, kita sebagai PNS memiliki ragam tugas dan kewajiban yang selalu mengandung aspek pelayanan kepada masyarakat”,ujarnya.
Terkait pemberian kadeudeuh, dr. Cellica mengatakan,”Purna Bhakti sebagai bagian dari siklus kehidupan, pada hakekatnya merupakan masa peralihan dari PNS aktif menjadi masyarakat sipil biasa, selanjutnya pemberian uang kadeudeuh, merupakan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Karawang, atas jasa dan pengabdian para Purna Bhakti selama menjalankan tugas dilingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang, mengingat sekecil apapun jasa, perjuangan dan pengabdian para Purna Bhakti tersebut, patut dihargai oleh pemerintah dan masyarakat”,imbuhnya.
Lebih lanjut dr. Cellica menambahkan,”harapan saya walaupun sekarang menjalani masa pensiun, kapasitas dan kemampuan saudara ditengah-tengah masyarakat masih sangat dibutuhkan, khususnya mengajak dan mendorong masyarakat untuk berkiprah mewujudkan Karawang yang maju, mandiri dan sejahtera lahir-batin, karena dalam kondisi apapun para pensiunan beserta semua komponen masyarakat harus senantiasa berinteraksi dan berbuat bagi kepentingan daerah dan masyarakat, mengingat jiwa Korps PNS dan Korpri yang melekat pada diri kita masing-masing membentuk nilai luhur yaitu : “ka cai jadi saleuwi, ka darat jadi salebak”. hal itu selaras dengan asas kekeluargaan dan persaudaraan yang dilandasi iklim yang menyejukan yaitu : “silih asih, silih asah dan silih asuh”,tandasnya.
Terakhir dr. Cellica berpesan, “Sehubungan dengan telah tibanya musim hujan, saya menghimbau kepada segenap warga masyarakat Kabupaten Karawang, agar selalu siap siaga dan waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana banjir dan wabah penyakit. oleh karena itu, mulai saat ini agar membersihkan bergotong-royong melaksanakan kerja bakti membersihkan saluran air dari sampah-sampah yang menyumbat saluran air dan gorong-gorong, sehingga apabila terjadi hujan deras, air hujan akan lancar mengalir tidak menggenang pemukiman warga. Himbauan ini agar menjadi perhatian sekaligus dilaksanakan oleh seluruh warga masyarakat, mengingat Kabupaten Karawang rentan terhadap berbagai bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan lain-lain. Hal tersebut merupakan bagian dari proses alam yang disebut “bencana alam”, mengingat setiap terjadinya musibah selain akan mengakibatkan kerugian material bahkan juga korban jiwa manusia, hal ini membutuhkan penanganan secara serius, cepat, tepat dan terpadu dari semua pihak”,harapnya.(@opa)

Tags Berita: