Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, saat membuka kegiatan Deklarasi Pemagangan Nasional pada tanggal 23 Desember 2016 di Karawang

Bupati dr.Cellica Nurrachadiana dan Wakil Bupati H.Ahmad Zamakhsyari, serta didampingi oleh Ketua DPRD Kabupaten Karawang H.Toto Suripto hadiri acara Deklarasi Pemagangan Nasional di Karawang, pada Jumat (23/12). Acara yang bertemakan “Menuju Indonesia Kompeten” dibuka secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Kadin Indonesia, dan APINDO.
Tampak hadir pada acara tersebut, Sekretaris Kabinet, Menteri Tenaga Kerja, Menteri Perindustrian, Kadin Indonesia, Wakil Gubernur Jawa Barat, Bupati dan Wakil Bupati Karawang, serta pimpinan-pimpinan perusahaan penyelenggara pemagangan. Ada sebanyak 2.648 perusahaan yang ikut berkomitmen akan menyelenggarakan pemagangan dengan 163.848 peserta pemagangan.
Adapun tempat yang nantinya akan dijadikan pemagangan yakni terdiri dari enam sektor di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Rinciannya yakni sebagai berikut : untuk sektor manufaktur 1.776 perusahaan, teknologi informasi dan komunikasi (30), perbankan (12), ritel sebanyak (219), pariwisata (200) dan 411 perusahaan di sektor kelautan dan perikanan.
Dalam sambutannya Presiden Jokowi menyampaikan, di era persaingan global sekarang ini yang semakin sengit, kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) harus terus ditingkatkan karena disinilah kunci dalam memenangkan kompetisi itu. Termasuk kemampuan Tenaga Kerja Indonesia agar bisa langsung bekerja setelah lulus dari lembaga pendidikan.
Menurut Presiden, potensi kekuatan SDM kita sebetulnya cukup besar,  60% dari penduduk Indonesia adalah anak muda. Jumlah tersebut akan terus meningkat hingga mencapai 195 juta penduduk usia produktif di tahun 2040.
Tetapi sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Umum Kadin, menurut Presiden, kondisi yang ada 50% itu lulusan SD (Sekolah Dasar),  20%  lulusan SMP (Sekolah Menengah Pertama), dan 17%  lulusan SMA/SMK (Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan). “Itulah yang harus kita tingkatkan kualitas skill, kualitas SDM kita, sehingga keunggulan demografi kita tidak sia-sia,” ujarnya.
Untuk itu, Presiden Jokowi mengingatkan perlunya fokus menyiapkan SDM yang berkualitas, yang memungkinkan Indonesia bisa melakukan lompatan kemajuan, mengejar ketertinggalan dengan negara-negara yang lain
“Mayoritas penduduk kita  yang ada disiapkan untuk menjadi aktor-aktor pembangunan, aktor-aktor  inovasi. Jangan sampai bonus demografi kita ini berubah menjadi sebuah kumpulan pengangguran. Ini yang harus kita hindari,  sangat berbahaya sekali,” tutur Presiden.
Presiden Jokowi sangat menghargai kerjasama Kementerian Ketenagakerjaan dengan KADIN dan APINDO dalam rangka Pemagangan Nasional. Namun Presiden meminta, jumlahnya tidak hanya 100 atau 1000, karena kebutuhan kita adalah untuk memperbaiki skill, memperbaiki kualitas SDM. “Kebutuhan kita 2 jutaan,” imbuhnya.(@opa)

Tags Berita: