Pj. Bupati Karawang Ir. Deddi Mulyadi, saat memberikan sambutan pada acara Rapat Kerja Kanwil Kementrian Agama se Jawa Barat Tahun 2016

Implimentasi Tiga Nilai Utama Revolusi Mental yakni integritas, etos kerja dan gotong royong itulah semboyan yang digaungkan pada pembukaan Rapat Kerja Kanwil Kementrian Agama se Jawa Barat yang diadakan di Ballroom Hotel Mercure (26/1). Acara yang bertema “Spirit Tiga Nilai Utama Revolusi Mental dan Lima Nilai Budaya Kerja” ini, berlangsung selama tiga hari dari tanggal 26-28 Januari 2016. Rapat kerja di buka oleh Menteri Agama Republik Indonesia H. Lukman Hakim Saifudin, dan dihadiri oleh Kepala Kementrian Agama Kanwil Provinsi Jawa Barat H. Abdul Khori, perwakilan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Karawang, perwakilan Dharma Wanita, perwakilan Kanwil Kementrian Agama se Jawa Barat.
PJ. Bupati Karawang Ir. Deddi Mulyadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa, pembahasan rencana pembangunan di bidang agama diarahkan pada evaluasi pelaksanaan program kerja tahun 2015, pemantapan program kerja tahun 2016, implementasi tiga nilai utama revolusi mental yaitu integritas, etos kerja dan gotong royong dan lima nilai budaya kerja yaitu cara pandang, pola pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan  dan moderenisasi. Selanjutnya, Kementrian Agama perlu mempertajam program dan memperkuat sinergi dengan segenap pemangku kepentingan dan dapat memberi kontribusi yang besar terhadap upaya peningkatan kesalehan sosial.
Kemudian PJ. Bupati Karawang berharap bahwa, masyarakat dan pemerintah harus bersama–sama mencurahkan perhatian dan kepedulian, melalui peningkatan kinerja sesuai dengan tugas dan kedudukan masing–masing, senantiasa meningkatkan kerja sama dalam rangka memberikan kontibusi terhadap program pembangunan di daerah. Karena pendidikan agama sebagai pendorong kemajuan dan perekat integritas bangsa.
Sejalan dengan hal tersebut Mentri Agama H. Lukman Hakim Saifudin, berpesan dalam pidatonya ada lima hal yang harus dilakukan oleh segenap pejabat Kanwil Kementrian Keagamaan yakni mempelajari dan menelaah DIPA apakah sudah baik atau masih di revisi, kedua, mengecek program dan anggaran agar benar–benar kita amati, ketiga, jika masih ada catatan pada DIPA, pilih mana yang perlu didahulukan atau tidak, empat, memperhatikan hal–hal yang menjadi prioritas dalam program dan pelayanan yang ada di kementrian agama, kelima, optimalisasi anggaran antara lain dalam pengeluaran dana workshop, rapat kerja di luar kota, perjalanan dinas, studi banding dan lain–lain.
Menteri Agama berharap kedepannya kegiatan Raker yang selanjutnya akan ditindak lanjuti dengan Rakernas ini dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat memenuhi ekspektasi semua pihak. Beliau juga berpesan agar jajaran dari Kementrian Agama dapat lebih membawa diri ketika berhadapan dengan masyarakat, karena suka atau tidak masyarakat menilai bahwa kita adalah dekat dengan agama, di sebabkan aktifitas kita yang berkecimpung di lingkungan Kementrian Agama dan oleh sebab itu kita harus pandai membawa diri. (maya)

Tags Berita: