Plt. Bupati Karawang bersama Pangkostrad, saat melaksanakan kegiatan Penanaman Pohon dan Pencanangan Taman Kehati di Danau Bintang Alam Karawang
Dampak dari perubahan iklim sudah semakin terasa, antara lain suhu udara yang semakin panas, kekeringan dan kekurangan sumber air, merebaknya wabah penyakit dan yang lainnya. Suhu udara di Kabupaten Karawang pada tahun 1997 rata – rata 320C, sekarang suhu udara di Karawang rata–rata 380C. Meningkatnya suhu bumi disebabkan oleh gas rumah kaca, antara lain gas karbondioksida (CO2) dan gas metana (CH4). Gas karbondioksida berasal dari pembakaran batubara listrik, pembakaran produk dari fosil seperti bensin, solar serta bahan bakar lainnya untuk kegiatan transfortasi dan industri. Gas metana dihasilkan manusia dari aktifitas pertanian, kotoran ternak, penanaman padi, dan limbah organik pembuangan sampah.
Kaitan hal tersebut, Pemkab Karawang melalui Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH), TNI Angkatan Darat, serta 50 perusahaan yang berada di wilayah Kabupaten Karawang selenggarakan penanaman pohon dan pencanangan Taman Kehati sebanyak 15000 pohon yang ditanam secara serempak di lima titik di Kabupaten Karawang, Selasa (22/12). Aksi pelestarian lingkungan tersebut, digelar secara simbolis di Danau Bintang Alam, Desa Telukjambe, Kecamatan Telukjambe Timur.
Plt. Bupati Karawang dr. Cellica Nurachadiana, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Karawang saat ini banyak berdiri kawasan Industri. Hal itu tentunya akan berdampak pada banyaknya alih fungsi lahan. oleh karena itu, pemerintah akan membuat Perda terkait lahan pangan tani berkelanjutan, agar lahan hijau produktif seluas 87 hektare saat ini fokus diolah untuk pertanian,” ungkap Beliau, saat memberikan sambutan dalam penanaman 15000 pohon, sekaligus memperingati Hari Juang Kartika ke 70, di Danau Bintang Alam, Telukjambe, kemarin.
Pada kesempatan tersebut, Beliau menyatakan, dengan penanaman pohon dan pelepasan bibit ikan di kawasan danau bintang alam, diharapkan menjadikan danau bintang alam kawasan kehati (keaneragam hayati). Nantinya, ia pun berencana Danau Bintang Alam menjadi area wisata alam, agar masyarakat tak perlu jauh-jauh berwisata ke luar kota.
Aksi ini merupakan simbol kebersamaan dan kepedulian pemerintah, TNI, perusahaan, dan masyarakat terhadap pelestarian lingkungan. Saya berharap lima tahun yang akan datang, Kabupaten Karawang menjadi lebih baik,” katanya.
Sementara itu, Pangkostrad Letjen Edi Rahmayadi,ditempat yang sama mengatakan, Danau merupakan area yang seharusnya memiliki cadangan sumber air bersih. Danau merupakan serapan air dikala musim hujan, dan cadangan air dikala musim kemarau.
"Tentunya apa yang dilakukan Plt.Bupati tak dapat dilakukan hanya oleh satu pihak saja. Masyarakat jangan apatis, dukung program pemerintah selama itu untuk kemaslahatan rakyat,” ujar Beliau dalam sambutannya.
Ia pun mengingatkan, Pemerintah Kabupaten Karawang jangan melupakan sejarah. Selain Kota Pangkal Perjuangan, Karawang pun dikenal sebagai Kota Lumbung Padi. Terkait berbagai kegiatan pemerintah yang membutuhkan tenaga personil satuannya, Edi,berpesan agar pemerintah jangan ragu meminta bantuan personilnya yang ada di Karawang.
Ditambahkannya, “Saya punya batalyon jago perang di sini. Mereka pekerja kasar dan keras. Silahkan pakai, atau panggil jika Pemerintah Karawang memerlukan. Kami siap membantu untuk membangun Karawang,” pungkasnya.
Kepala BPLH Karawang, Setyadarma, 15000 pohon yang ditanam merupakan sumbangsih dari sedikitnya 50 perusahaan yang berdiri dan beroperasi di Karawang. Selain di Bintang alam, saat ini serempak dilakukan penanaman serupa di kecamatan Telukjambe Barat, Pangkalan, Ciampel, dan Cikampek.(@opa)