Memastikan program percepatan penurunan angka stunting di Karawang, Bupati Cellica Nurrachadiana blusukan di Kelurahan Jatirasa Kecamatan Karawang Barat.

Bupati ditemani oleh Kepala Dinkes Karawang beserta jajaran menemui RW. Bayi dibawah usia dua tahun (baduta) yang terdiagnosa mengalami perlambatan tumbuh kembang.

RW pertama kali terdeteksi stunting berdasarkan laporan posyandu dan langsung mendapatkan intervensi Pos Gizi di Karangpawitan. RW terlambat tumbuh karena ibu yang mengidap anemia kurang darah serta Kekurangan Energi Kronis (KEK).

Awalnya berat badan RW saat lahir normal, bahkan cenderung besar, yakni 4 Kg. Namun seiring waktu berat badannya terus menyusut. "Kami terus melakukan pendampingan pada sang anak. Setiap bulan ada 5 hari waktu intensif kami memberikan intervensi gizi bagi RW," kata bupati.

Hasilnya menunjukan tren positif. Jika saat ditemukan, berat RW hanya 7 Kg, setelah diintervensi pos gizi berat badannya langsung naik 8,2 Kg.

Awalnya petugas kesehatan menemui kendala interaksi dengan RW karena sering rewel, namun saat ini sudah membaik. Secara motorik pun sudah bagus. Bupati merekomendasikan agar RW ditangani langsung oleh dokter anak RSUD Karawang.

"Kami juga memonitor asupan tablet penambah darah dan multivitamin bagi sang ibu agar kejadian stunting tidak menurun lagi pada anaknya, mengingat sang ibu juga tengah mengandung 5 bulan," tandasnya.

Tak jauh dari rumah RW, bupati juga menemui DJ, baduta usia 18 bulan yang ditengarai kekurangan gizi. DJ lahir prematur dengan riwayat penyakit hernia.

Awalnya DJ terdeteksi kurang gizi ketika tim posyandu menemukan beratnya hanya 7,2 Kg. "DJ langsung kami intervensi dan kini saat ia berusia 18 bulan, sudah naik menjadi 8,5 Kg," sambung bupati.

Secara umum tumbuh kembang DJ sudah baik namun tetap jadi sasaran pos gizi agar beratnya tidak turun kembali. Vitamin dan telur menjadi asupan wajib agar asupan gizinya terpenuhi.

 

Bupati juga memastikan kolaborasi Pentahelix lintas sektor terus dijalin dalam penanganan stunting. "Khusus di Pos Gizi Karangpawitan, mereka mendapatkan bantuan susu dari alumni SMA 1, bahan makanan dari Baznas, hingga telur dari BKKBN. Bahkan perusahan di kawasan pun ikut berpartisipasi," jelas Teh Celli.
Penurunan angkat stunting atau lambat tumbuh memang menjadi agenda utama Pemda Karawang sebagaimana intruksi presiden dalam berbagai arahannya.(Prokompim)

Tags Berita: